Makalah Ilmu Budaya Dasar
Kunjungan Ke Museum
Nama Anggota : - Indra Maulana Mustofa
- Arif Awaludin
- Robert Irvan Jaka
- Fahmi Azis
- Hagi Desuri
- Shidqi Ramadhan
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
Universitas Gunadarma
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan lancar. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai laporan kunjungan ke Museum Barli yang ada di Bandung.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah IBD(Ilmu Budaya Dasar) dan dalam rangka memperdalam pemahaman dan pengetahuan tentang segala hal yang berkaitan dengan museum dimana hal tersebut sangat diperlukan untuk memeperluas pengetahuan mahasiswa tentang karya seni dan sejarah mainan yang tidak bisa kita dapatkan di bangku kuliah, Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik, saran, dan masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada penulisan selanjutnya.
Depok, 24 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
2.1 Deskripsi Perjalanan............................................................................................. 2
2.2 Deskripsin Museum Barli..................................................................................... 2
2.3 Sejarah Museum Barli.......................................................................................... 3
2.4 Visi dan Misi........................................................................................................ 4
GALERI........................................................................................................................ 5
2.5 Koleksi Museum Barli.......................................................................................... 5
BAB III.......................................................................................................................... 18
PENUTUP..................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 18
3.2 Saran.................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Museum merupakan salah satu tempat wisata yang menyimpan dan mengoleksi benda-benda bersejarah, dimana benda-benda tersebut memiliki nilai yang terkandung didalamnya. Museum juga merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menemukan informasi dan untuk menambah wawasan kepada para pengunjungnya. Namun, di zaman sekarang ini museum sepi pengunjung. Anak-anak dan orang tua sangat jarang pergi ke museum pada masa liburan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa museum dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita maka dari itulah kita sebagai mahasiswa harus bisa meningkatkan kembali animo masyarakat untuk datang ke museum.
1.2 Tujuan
Untuk menambah pengetahuan tentang karya seni yang dibuat oleh maestro tekenal alm barli dan karya seni yang dibuat oleh pelukis lainnya serta mainan mainan antik pada tahun 1970an yang mungkin pada saat ini jarang kita temui. Dan juga untuk meningkatkan animo masyarakat untuk berkunjung ke museum museum sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Perjalanan
Kami mempunyai tujuan untuk pergi ke Museum Barli yang berada di Kota Bandung pada hari Rabu tanggal 5 November 2015 jpada pukul 1 siang dan di dalam perjalanan kami untuk sampai tujuan sekitar 3 jam,yaitu sampai pukul 4 kami sudah di tempat tujuan yaitu Museum Barli,Museum Barli merupakan museum kesenian yang mempunyai banyak sekali lukisan komik dan seni lukis lainnya,Untuk biaya masuknya terbilang murah hanya Rp.15000,- untuk satu orang,kami disana sangat terkesan atas semua koleksi kesenian yang di miliki oleh Museum Barli seperti Komik,permainan kartu,game konsol dan sebagainya.
2.2 Deskripsi Museum Barli
Ø Ragam Karya Seni
Museum Barli pun kemudian didirkan pada Oktober 1992. Dengan berdirinya Museum Barli ini juga mampu memperlihatkan perkembangan gaya seni lukis seorang Barli sebagai anggota “Kelompok Lima Bandung” bersama Affandi, Hendra Gunawan, Wahdi, Sudarso. Museum inipun berusaha untuk menampilkan ragam aliran karya seni dari masa ke masa.
Museum yang berperan sebagai sarana apreasi ini mengumpulkan banyak karya seni rupa pilihan dengan nilai-nilai estetik yang patut menjadi tonggak sejarah perjalanan seni rupa Bandung.
Dalam perkembangannya, museum ini telah banyak pula memberi andil besar serta meningkatkan rasa cinta tanah air dan perkembangan seni budaya. Aneka ragam kegiatan yang diselenggarakan dalam ruang-ruang khusus, seperti: pameran karya seni rupa (dalam ruang pameran), penjualan karya pameran, diskusi, saresehan kesenirupaan dengan tema-tema beragam: sosial, budaya, ekonomi, dan IPTEK (ruang diskusi), penjualan kriya, souvenir, merchandise galeri, workshop dan pelatihan studio keramik dan lukis (ruang pelatihan), penerbitan berita-berita acara dan pendokumentasian.
Museum Barli pun kemudian didirkan pada Oktober 1992. Dengan berdirinya Museum Barli ini juga mampu memperlihatkan perkembangan gaya seni lukis seorang Barli sebagai anggota “Kelompok Lima Bandung” bersama Affandi, Hendra Gunawan, Wahdi, Sudarso. Museum inipun berusaha untuk menampilkan ragam aliran karya seni dari masa ke masa.
Museum yang berperan sebagai sarana apreasi ini mengumpulkan banyak karya seni rupa pilihan dengan nilai-nilai estetik yang patut menjadi tonggak sejarah perjalanan seni rupa Bandung.
Dalam perkembangannya, museum ini telah banyak pula memberi andil besar serta meningkatkan rasa cinta tanah air dan perkembangan seni budaya. Aneka ragam kegiatan yang diselenggarakan dalam ruang-ruang khusus, seperti: pameran karya seni rupa (dalam ruang pameran), penjualan karya pameran, diskusi, saresehan kesenirupaan dengan tema-tema beragam: sosial, budaya, ekonomi, dan IPTEK (ruang diskusi), penjualan kriya, souvenir, merchandise galeri, workshop dan pelatihan studio keramik dan lukis (ruang pelatihan), penerbitan berita-berita acara dan pendokumentasian.
Ø Aneka Koleksi
Di Museum Barli banyak menyimpan aneka karya sastra dari para seniman ternama seperti tersebut diatas. Adapun koleksi di museum ini meliputi karya-karya seni kontemporer dan berbagai corak lukisan dari beberapa pelukis dan seniman terkenal.
Di Museum Barli banyak menyimpan aneka karya sastra dari para seniman ternama seperti tersebut diatas. Adapun koleksi di museum ini meliputi karya-karya seni kontemporer dan berbagai corak lukisan dari beberapa pelukis dan seniman terkenal.
Ø Lokasi
Museum Barli bisa dikatakan sebagai lokasi bersejarah dan penting bagi Bandung. Museum ini berlokasi di Jalan Prof. Ir Sutami 91, Bandung 40152.
Museum Barli bisa dikatakan sebagai lokasi bersejarah dan penting bagi Bandung. Museum ini berlokasi di Jalan Prof. Ir Sutami 91, Bandung 40152.
2.3 Sejarah Museum Barli
Bandung adalah kota budaya yang menjadi salah satu pusat perkembangan seni rupa modern di indonesia, dan pada tanggal 26 Oktober 1992, MUSEUM BARLI, beralamat di jalan Prof. Dr. Sutami 91, Bandung telah di resmikan oleh MENPARPOSTEL sebagai sarana apresiasi yang tepat, khususnya untuk mengenal dan lebih memahami karya dari salah satu pelukis terkemuka Bandung, BARLI SASMITAWINATA.Di MUSEUM BARLI orang dapat melihat perkembangan gaya seni lukis Barli dari masa ke masa, mulai dari aliran realisme, dari masa awal langkah Barli sebagai pelukis, impresionisme dan ekspresionisme. Sayang sekali, karya Barli sebelum tahun empat-puluhan tidak terdapat di Museum, semuanya hilang ketika revolusi.
Museum Barli dibangun sebagai manifestasi kecintaan Barli pada seni lukis sekaligus bertujuan meningkatkan apresiasi seni bagi masyarakat Indonesia. Barli yang dilahirkan di Bandung, 18 Maret 1921, pada awalnya merupakan salah seorang illustrator, dosen, dan pelukis angkatan 1935 bersama dengan Affandi, Hendra Gunawan, Wahdi Sumanta, dan Sudarso. Selain sebagai pelukis, ia dikenal sebagai pendidik yang melahirkan pelukis-pelukis muda lewat Studio Ranggagempol yang didirikan pada tahun 1958.Pengabdiannya sebagai pelukis sampai akhir hayatnya, berlangsung sejak kecil karena Kegemarannya pada menggambar sudah sejak kecil. Ia pertama kali belajar melukis dari Luigi Nobili, seorang pelukis Italia. Saat itu, Barli merupakan satu-satunya murid bumiputera. Tahun 1950 ia melanjutkan di Acedemie Grande de la Chaumiere, Paris, Perancis dan setahun kemudian di Rijksacademie voor Beeldende Kunsten, Amsterdam, Belanda.
Dari sekian banyak karyanya, salah satu yang tidak banyak diketahui adalah, Barli telah menciptakan lambang Divisi Siliwangi yang pertama pada tahun 1946. Saat itu pembuatannya masih sangat sederhana. Gambar harimau pada setiap emblem, dibuat secara manual di atas kain belacu putih yang dilapisi kertas karton berbentuk bundar dengan garis tengah sekitar delapan sentimeter. Karena tidak sama bentuknya, lambang harimau tersebut kemudian diolok-olok pasukan tentara Belanda dengan julukan “Lieve Poesjes” atau kucing-kucing yang manis karena gambar harimaunya mirip kucing.
Sebagai salah satu bentuk perjalanan seni lukis modern di kota Bandung, Museum Barli dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 640 M2 dengan luas bangunan seluruhnya 1.200 M2. Bangunannya terdiri dari tiga lantai dan terbagi dalam empat ruangan dengan fungsi masing-masing, dimana kita bisa menyaksikan perkembangan seni lukis Barli dan kehidupan pribadinya.Lantai dasar dinamakan lantai Agung, dimanfaatkan untuk pendidikan, diskusi, dan pegalaran seni. Nama Agung diambil nama putranya, Agung Wiwekaputra. Lantai satu dinamakan Nakisbandiah digunakan untuk ruang pameran. Nama itu diambil dari nama salah seorang istrinya. Bagian sayapnya diberi nama Chandra’s Gallery yang dimanfaatkan untuk ruang pameran.
Lantai dua diberi nama ruang Atikah, dimanfaatkan untuk koleksi pilihan karya Barli Sasmitawinata dan koleksi khusus. Ruangan ini memberi kesan istimewa yang memberikan gambaran kronologis hidup Barli. Bentuk ruangannya melingkar dimana di dalamnya tersimpan karya-karya kubisme dan ekspresionisme Barli. Atikah adalah istri pertama Barli yang memperoleh tempat istimewa. Ia memberi dorongan kuat perjalanan karirnya pada masa-masa awal yang penuh dengan kesulitan
2.4 Visi dan Misi
Visi :
Pusat kajian, penelitian, pendidikan non formal berbasis senirupa dalam rangka mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai budaya Indonesia pada umumnya, Jawa Barat dan Bandung pada khususnya.
Misi:
Terus melakukan kegiatan secara simultan baik di tempat maupun jemput bola, sebagai wadah dalam membangun kreatifitas terutama pembentukan karakter yang beretika dikalangan generasi muda melalui konsep edutainment (belajar dengan cara yang menyenangkan) dan enlightment (merangsang daya pikir masyarakat untuk merangsang dan menemukan nilai-nilai kehidupan)
GALERI
2.5 Koleksi Museum Barli
· Lukisan buatan Alm.Barli
Keterangan : Lukisan Penari Timor
Lukisan ini dibuat oleh Alm.Barli menceritakan tentang Penari Timor dengan balutan busana tradisional yang sangat menarik. Alm mendapat ide tersebut melalui media yang sudah banyak ditemui seperti saat ini, ketertarikan pada baju , hiasan dari para Penari Timor ini lah yang membuat beliau melukisnya dalam lukisan inI
Keterangan : Lukisan Tari Keris
Lukisan ini dibuat oleh Alm.Barli ketika dia sedang berada di Bali. Lukisan ini menceritakan tentang satu tarian kesenian yang terkenal dari bali yaitu Tari Keris. Disini para penari mendapatkan kekuatan magic karena pada saat keris tajam itu ditusukkan ke dada atau bagian tubuh lain , penari tidak merasakan kesakitan sama sekali (Kebal)
Keterangan : Lukisan Megawati Soekarnoputri
Lukisan Foto Presiden Republik Indonesia Ke-5 ini, dibuat oleh Alm.Barli di ruangan pribadi kepresidenan di istana negara. Lukisan ini, dibuat sebagai bentuk rasa terimakasih atas terpilihnya Alm. Sebagai salah seorang penerima piagam penghargaan Satya Lencana Kebudayaan oleh Presiden Republik Indonesia, pada tahun 2001.
· Lukisan buatan Alm.Barli lainnya
· Koleksi Komik Antik Museum Barli
Keterangan : Kaset Tape
Kaset tape sanggar cerita,Dragonball,Satria baja hitam,Superman dan tokoh pahlawan lainnya yang dirilis pada tahun 1980-an.
Keterangan : Buku Kisah Petualangan Taguy dan Laverdure
Merupakan buku komik asli Eropa Yang mulai diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Indira pada tahun 1980-an.
Keterangan : Buku Komik Strom
Merupakan komik hasil terjemahan luar yang mulai beredar di indonesia pada tahun 1983-an diterbitkan oleh Penerbit Gramedia,komik ini merupakan hasil karya Don Lawrence dan cerita Kevin Cosnell.
Keterangan : Buku Komik Trigan
Merupakan komik hasil terjemahan luar yang mulai beredar di Indonesia pada tahun 1985-an,diterbitkan oleh Penerbit Gramedia,komik ini merupakan hasil illustrator Oliver Frel dan cerita Mike Bosworth.
Keterangan : Buku Komik Serial Mighty Mouse
Merupakan komik adaptasi film serial superhero kartun di televisi sekitar tahun 1980-an yang kemudian diterbitkan oleh penerbit MTM. tidak jelas pada tahun berapa.
· Koleksi Barang antik dan Mainan antik
Beberapa hasil karya anak anak yang berkunjung |
·
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Museum Barli di Ambil dari nama pendirinya yaitu Barli Sasmitawinata,ia mulai menekuni dunia seni lukis sekitar tahun 1930-an dan merupakan bagian dari "Kelompok Lima" yang juga beranggotakan Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, dan Wahdi. Awalnya ia menjadi pelukis atas permintaan kakak iparnya pada tahun 1935 agar ia memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung. Di sana ia banyak belajar melukis alam benda. Setelah berguru pada pelukis Italia Luigi Nobili (juga di Bandung), pada tahun 1950-an ia lalu melanjutkan pendidikan seni rupa di Eropa. Latar belakang pendidikan tingginya di Belanda dan Perancis (Académie de la Grande Chaumière, Paris, 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam, 1956) terwakili dalam karya-karyanya yang menunjukkan penguasaan teknik menggambar anatomi tubuh secara rinci.
Sasmitawinata dikenal sebagai orang menekankan pentingnya pendidikan seni rupa. Tahun 1948 ia mendirikan studio Jiwa Mukti bersama Karnedi dan Sartono. Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, ia mendirikan Sanggar Rangga Gempol di kawasan Dago, Bandung pada tahun 1958. Ia pernah mengajar seni lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan adalah salah seorang perintis jurusan seni rupa di Institut Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (kini bernama Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1961. Barli lalu kemudian lebih banyak mengajar murid secara informal di sanggar. Tahun 1992 ia mendirikan Museum Barli Bandung.
3.2 Saran
Publikasi dari Museum Barli harus dilakukan lebih gencar lagi agar semakin diketahui oleh khalayak banyak dan tentunya agar museum Barli tidak sepi pengunjung,agar masyarakat mengetahui karya seni dan sejarahnya serta permainan antik yang saat ini susah sekali ditemui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar