PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK INDONESIA
KE 4 TERPADAT DI DUNIA
Disusun Oleh :
Nama : Arif Awaludin
NPM : 10215986
Kelas : 1EA09
Mata
Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Absen : 5/1
FAKULTAS
EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
A. Demografi Indonesia
Indonesia berdasarkan sensus
penduduk tahun 2010 memiliki jumlah penduduk sebesar 237.641.326 juta jiwa,
menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Jumlah
ini diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015
penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada
tahun 2035. Pulau Jawaa merupakan salah satu daerah terpadat di
dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas
sebesar New York.
Indonesia memiliki budaya dan
bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa
Indonesia (sejenis dengan Bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru
Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi,
pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap
banyak dipergunakan.
B. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Migrasi penduduk besar-besaran ke
wilayah milik iczl dari Hindia Belakang diyakini setidak-tidaknya terjadi atas
2 gelombang migrasi. Migrasi besar-besaran pertama, beberapa abad sebelum
Masehi, saat ini dikenal sebagai rumpun Proto-Melayu yang hidup di
daerah pedalaman dan pegunungan diwilayah Nusantara; dan migrasi besar-besaran
kedua menjelang abad Masehi, saat ini hidup didaerah pesisir dan dataran rendah
dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Kebanyakan penduduk Indonesia adalah
penutur bahasa Austronesia yang mendiami Daratan Indonesia bagian
Barat dan Daratan Indonesia Bagian Tengah; sebagian kecil, terutama di Daratan
Indonesia Bagian Timur didiami oleh penutur bahasa Papua.
Imigran ke Indonesia
terutama dari China tenggara, merupakan penduduk keturunan asing yang
terbanyak, menyebar hampir di semua kota besar di Indonesia. Demikian pula
pendatang dari Arab, Hadramaut -Yaman merupakan kelompok pendatang kedua
terbanyak dan disusul oleh pendatang dari India dan sekelompok kecil dari
Eropa. Suku bangsa pribumi yang terbanyak persentasenya di Indonesia
adalah suku Jawa dan disusul oleh suku Sunda.
Dari segi kependudukan, Indonesia
masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
·
Penyebaran penduduk tidak
merata, sangat
padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
·
Piramida penduduk masih
sangat melebar,
kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
·
Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja
yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap
tahun.
·
Distribusi Kegiatan
Ekonomi masih belum merata,
masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
·
Pembangunan
Infrastruktur masih tertinggal;
belum mendapat perhatian serius
·
Indeks Kesehatan masih
rendah; Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi
Jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, yang mencakup mereka yang
bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79 persen)
dan di daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen).
Penyebaran penduduk menurut
pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh
wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8
persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen
dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh
7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen
penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.
Penduduk
Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010
|
||||||
|
||||||
Provinsi
|
Penduduk
|
|||||
1971
|
1980
|
1990
|
1995
|
2000
|
2010
|
|
Aceh
|
2008595
|
2611271
|
3416156
|
3847583
|
3930905
|
4494410
|
Sumatera Utara
|
6621831
|
8360894
|
10256027
|
11114667
|
11649655
|
12982204
|
Sumatera Barat
|
2793196
|
3406816
|
4000207
|
4323170
|
4248931
|
4846909
|
Riau
|
1641545
|
2168535
|
3303976
|
3900534
|
4957627
|
5538367
|
Jambi
|
1006084
|
1445994
|
2020568
|
2369959
|
2413846
|
3092265
|
Sumatera Selatan
|
3440573
|
4629801
|
6313074
|
7207545
|
6899675
|
7450394
|
Bengkulu
|
519316
|
768064
|
1179122
|
1409117
|
1567432
|
1715518
|
Lampung
|
2777008
|
4624785
|
6017573
|
6657759
|
6741439
|
7608405
|
Kepulauan Bangka Belitung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
900197
|
1223296
|
Kepulauan Riau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1679163
|
DKI Jakarta
|
4579303
|
6503449
|
8259266
|
9112652
|
8389443
|
9607787
|
Jawa Barat
|
21623529
|
27453525
|
35384352
|
39206787
|
35729537
|
43053732
|
Jawa Tengah
|
21877136
|
25372889
|
28520643
|
29653266
|
31228940
|
32382657
|
DI Yogyakarta
|
2489360
|
2750813
|
2913054
|
2916779
|
3122268
|
3457491
|
Jawa Timur
|
25516999
|
29188852
|
32503991
|
33844002
|
34783640
|
37476757
|
Banten
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8098780
|
10632166
|
Bali
|
2120322
|
2469930
|
2777811
|
2895649
|
3151162
|
3890757
|
Nusa Tenggara Barat
|
2203465
|
2724664
|
3369649
|
3645713
|
4009261
|
4500212
|
Nusa Tenggara Timur
|
2295287
|
2737166
|
3268644
|
3577472
|
3952279
|
4683827
|
Kalimantan Barat
|
2019936
|
2486068
|
3229153
|
3635730
|
4034198
|
4395983
|
Kalimantan Tengah
|
701936
|
954353
|
1396486
|
1627453
|
1857000
|
2212089
|
Kalimantan Selatan
|
1699105
|
2064649
|
2597572
|
2893477
|
2985240
|
3626616
|
Kalimantan Timur
|
733797
|
1218016
|
1876663
|
2314183
|
2455120
|
3553143
|
Sulawesi Utara
|
1718543
|
2115384
|
2478119
|
2649093
|
2012098
|
2270596
|
Sulawesi Tengah
|
913662
|
1289635
|
1711327
|
1938071
|
2218435
|
2635009
|
Sulawesi Selatan
|
5180576
|
6062212
|
6981646
|
7558368
|
8059627
|
8034776
|
Sulawesi Tenggara
|
714120
|
942302
|
1349619
|
1586917
|
1821284
|
2232586
|
Gorontalo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
835044
|
1040164
|
Sulawesi Barat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1158651
|
Maluku
|
1089565
|
1411006
|
1857790
|
2086516
|
1205539
|
1533506
|
Maluku Utara
|
-
|
-
|
-
|
-
|
785059
|
1038087
|
Papua Barat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
760422
|
Papua
|
923440
|
1173875
|
1648708
|
1942627
|
2220934
|
2833381
|
INDONESIA
|
119208229
|
147490298
|
179378946
|
194754808
|
206264595
|
237641326
|
Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna
Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju)
|
||||||
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000
dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995
|
Unsur-unsur Dinamika
Penduduk
A. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah
penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau
berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3
(tiga) faktor yaitu :
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
Jumlah
kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia,
oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran
dan kematian.
Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kelahiran (Natalitas) Di Indonesia
a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status sosial
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kematian (Mortalitas) Di Indonesia
a. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
b. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
KESIMPULAN
Faktor yang menyebabkan
penduduk Indonesia menjadi terbanyak ke 4 di dunia adalah banyaknya Imigran
datang ke Indonesia terutama dari China tenggara, Arab, Hadramaut –Yaman,
India dan sekelompok kecil dari Eropa. Bahkan sampai saat ini banyak imigran
imigran dari negara lain yang berpindah kewarganegaraan menjadi WNI. Salah satu
faktor imigran datang ke Indonesia adalah untuk mendapatkan pekerjaan, karena
tingginya daya saing di luar negeri , mereka mencari pekerjaan ke Indonesia
setelah itu ada beberapa yang memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia.
Selain itu faktor penunjang kelahiran di Indonesia masih sangat tinggi salah
satunya adalah “Kawin di usia muda” . banyak remaja remaja indonesia yang
terjerumus kedalam pergaulan bebas karena kurangnya moral dan pendidikan .
sehingga banyak gadis yang hamil diluar nikah dan terpaksa harus menikah.Serta
masih kentalnya adat dan pandangan tradisional seperti “Banyak anak banyak
rezeki”,”Anak penentu status social” dan masih banyak lagi yang lain. dan satu lagi faktor penting , karena runtuhnya uni soviet indonesia naik ke urutan ke 4 yang tadinya diduduki oleh uni soviet.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar