Selasa, 23 Oktober 2018

Review Jurnal

Judul
INTERNATIONAL TRADE AND FOREIGN DIRECT INVESTMENT IN INDONESIA
Jurnal
Jurnal Bisnis Internasional
Volume & Halman
Vol.8, No.1
Penulis
Suci Safitriani
Tahun
2014


Rumusan Masalah
1.      Bagaimana arah hubungan perdagangan internasional dan FDI
2.   Apakah hubungan kedua variabel tersebut bersifat negatif atau positif ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengkaji hubungan antara perdagangan internasional dan FDI di Indonesia periode 1996-2012.
Metode Penelitian
Metode Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis time series Vector Error Correction Mechanism (VECM) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu (time series) Triwulanan dari Triwulan I tahun 1996 sampai dengan Triwulan IV tahun 2012 (68 data observasi). Sebelum melakukan estimasi model VECM diperlukan beberapa pengujian awal yaitu :
1.     Uji Stasioneritas
Asumsi stasioner harus dipenuhi sebelum melakukan estimasi karena apabila data tidak stasioner maka akan menyebabkan timbulnya regresi lancung sehingga sebenarnya metode inferensia klasik tidak dapat diterapkan.
2.     Uji Lag Optimum
Uji ini digunakan untuk menentukan panjang lag optimal yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya.
3.     Uji Granger Causality
Uji ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan variabel yang akan diteliti. Hasil uji Granger Causality dapat menunjukkan apakah variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan satu arah (one way) atau dua arah (two way).
4.     Uji Kointegrasi
Uji ini dilakukan untuk mendeteksi stabilitas hubungan jangka panjang antara dua variabel atau lebih.
5.     Uji Impulse Response Forecast (IRF)
Uji ini merupakan analisis lanjutan yang dapat memperkaya hasil penelitian. Dalam penelitian ini, IRF digunakan untuk mengetahui respon variabel ekspor dan impor apabila terjadi guncangan atau perubahan pada variabel FDI dan sebaliknya.
6.     Uji Forecast Error Variance Decomposition
Uji ini juga merupakan analisis lanjutan dari VAR/VECM. Test ini digunakan untuk menyusun perkiraan error variance suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan antara variance sebelum dan sesudah shock, baik shock yang berasal dari diri sendiri maupun shock dari variabel lain.
Variabel dan Pengukuran
Penelitian ini menggunakan variabel perdagangan internasional sebagai nilai total ekspor dan nilai impor yang dikhususkan pada impor barang modal dan bahan baku/penolong, serta nilai FDI masing - masing, kemudian dibuat dalam bentuk nyata (riil) menggunakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dan deflator PDB.
Jenis Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu (time series) Triwulanan dari Triwulan I tahun 1996 sampai dengan Triwulan IV tahun 2012 (68 data observasi). Adapun variabel-variabel yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah nilai total ekspor barang (EX), nilai total impor barang modal dan bahan baku/penolong (IM) serta nilai netto FDI yang masing-masing dalam satuan USD juta Masing-masing variabel kemudian diriilkan dengan menggunakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) ekspor dan impor serta GDP deflator.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil uji Granger Causality, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan dua arah antara FDI dan impor.  Sedangkan untuk pasangan variabel ekspor dan FDI, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan satu arah, dimana FDI memengaruhi ekspor. Kenaikan yang terjadi pada FDI akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Hasil output pengolahan menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi antara variabel untuk masing-masing persamaan bivariate ekspor dan FDI serta impor dan FDI.
Berdasarkan hasil estimasi persamaan jangka panjang dapat diperoleh kesimpulan bahwa FDI dalam jangka panjang mampu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Selain itu diperoleh hasil bahwa dalam jangka panjang FDI juga berpengaruh positif terhadap impor namun pengaruhnya tidak begitu besar. Sedangkan berdasarkan estimasi persamaan jangka pendek, diperoleh hasil yang bertentangan dengan hasil persamaan jangka panjang. Dalam jangka pendek, terlihat bahwa FDI memberikan dampak yang negatif terhadap ekspor. Fenomena ini menunjukkan bahwa dalam jangka waktu yang relatif pendek, keberadaan FDI bisa berdampak negatif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Selain itu, hasil analisis yang diperoleh juga menunjukkan bahwa variabel perubahan nilai ekspor dipengaruhi oleh perilaku masa lalunya. Dalam jangka pendek, perubahan nilai ekspor pada lag pertama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan nilai ekspor pada saat ini.
Berdasarkan hasil estimasi persamaan jangka pendek untuk pasangan variabel impor dan FDI dapat disimpulkan bahwa masih tingginya impor bahan baku dan barang modal di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh masih besarnya ketergantungan proses produksi dalam negeri terhadap barang-barang impor, bukan semata - mata disebabkan oleh aliran FDI yang masuk ke Indonesia.
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
     Berdasakan hasil analisis yang peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan satu arah antara FDI dan ekspor di mana perubahan nilai FDI mempengaruhi perubahan nilai ekspor. Dalam jangka pendek, peningkatan nilai FDI menyebabkan penurunan nilai ekspor.
Sedangkan dalam jangka panjang. peningkatan nilai FDI akan menyebabkan terjadinya kenaikan nilai ekspor. Hal tersebut disebabkan oleh sifat FDI yang merupakan investasi yang berorientasi jangka panjang sehingga manfaatnya terhadap perekonomian termasuk kinerja ekspor dapat diperoleh dalam jangka yang lama. Sedangkan, dalam
jangka pendek, FDI akan cenderung menyebabkan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar sehingga cenderung melemahkan kinerja ekspor Indonesia. Selain itu, diperoleh hasil bahwa nilai impor dan FDI, memiliki hubungan dua arah. Dalam jangka pendek dan jangka panjang peningkatan nilai FDI cenderung berpengaruh positif terhadap peningkatan nilai impor namun pengaruhnya tidak begitu besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingginya impor barang modal bahan baku Indonesia lebih cenderung disebabkan oleh masih besarnya ketergantungan produksi nasional terhadap barang Impor.

Rekomendasi kebijakan yang dapat diajukan adalah:
1.   Pemerintah dan stake-holders harus terus memacu penanaman modal asing (FDI) di Indonesia namun tetap diimbangi oleh pengawasan. Hal konkret yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasaran penunjang seperti kondisi infrastruktur dan komunikasi. Selain itu, cara yang dapat ditempuh adalah dengan menyediakan birokrasi yang tidak begitu rumit dan memerlukan waktu yang lama dalam mengurus perizinan investasi.
2.  Mengingat terdapat dampak positif kenaikan FDI terhadap ekspor dalam jangka panjang, maka pihak terkait diharapkan mampu mengarahkan FDI tidak hanya pada sektor-sektor domestik yang justru dapat meningkatkan pola konsumtif masyarakat, tetapi juga pada sektor-sektor yang produknya berorientasi ekspor. Langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan seleksi terhadap investor yang memiliki komitmen dalam meningkatkan produksi nasional khususnya ekspor sehinggatercipta kerjasama yang saling menguntungkan untuk setiap pihak yang terkait.
3.  Adanya dampak negatif yang ditimbulkan kenaikan FDI terhadap ekspor dalam jangka pendek yang disebabkan oleh apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar mengharuskan pemerintah untuk berusaha untuk mendorong peningkatan volume ekspor untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai ekspor ditengah menguatnya nilai rupiah terhadap dolar. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia agar tetap mengalami surplus.
..



Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar