Selasa, 22 Januari 2019

Tugas Softskill Manajemen Pemasaran Global


1. Ekspor

Kelemahan = Proses birokrasi yang berbelit belit, Biaya yang sangat tinggi, Daya saing tinggi terutama di Negara Maju..

Keunggulan = Mengenalkan brand produk, memperbesar ekspansi pasar, membuka lapangan kerja, menambah devisa negara.

Contoh Perusahaan = PT. Wilmar Nabati Indonesia

2. Pemberian Lisensi

Kelemahan = Membuka peluang bagi lahirnya saingan saingan baru di masa yang akan datang, biaya yang diperlukan dalam perjanjian penawaran lisensi jauh lebih besar dibandingkan dengan imbalan yang diterima.

Keunggulan = Lisensi mempunyai pengaruh memperluas pasar, pemberian lisensi dapat digunakan untuk menyelesaikan kemungkinan sengketa paten.

Contoh Perusahaan = Starbucks Indonesia

3. Pemberian Waralaba

Kelemahan = Perjanjian waralaba akan mendikte dan mengatur cara dan langkah dalam menjalankan bisnis, akan diberikan batasan-batasan tentang dimana saja boleh menjual produknya, membeli waralaba berarti harus siap untuk membagi keuntungan dengan penjual waralaba.

Keunggulan = Memberikan manfaat jaringan bisnis yang luas bagi pemilik usaha kecil, akan diberikan pelatihan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis tersebut, bisnis waralaba sering kali telah memiliki reputasi dan citra yang mapan.

Contoh Perusahaan = KFC, Kebab Baba Rafi

4. Usaha Patungan (Joint Venture)

Kelemahan = Resiko rahasia tersebar lebih besar, resiko tertipu oleh partner usaha lebih besar, hutang perusahaan menjadi tanggung jawab bersama, dan seluruh harta jadi jaminannya.

Keunggulan = Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyaknya saham yang ditanam oleh  masing-masing perusahaan pendiri, perusahaan joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing, dapat memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi.

Contoh Perusahaan = PT. Kalbe Farma Tbk membentuk perusahaan Joint Venture dengan PT. Milko Beverage Industry untuk memproduksi makanan dan minuman kesehatan.

5. Kontrak Pabrikasi

Kelemahan = Dengan meminjam kapasitas produksi ada kemungkinan perusahaan lokal tersebut menjadi tidak maksimal dalam menjalankan produksinya.

Keunggulan = Menambah keuntungan perusahaan lokal dengan menyewa kapasitas produksinya.

Contoh Perusahaan = PT. Uniqlo melakukan kontrak pabrikasi dengan PT. Fast Retailing Indonesia

6. Kontrak Manajemen

Kelemahan = Akan merugikan tenaga ahli yang dikirim ke daerah konflik, Dalam jangka panjang kemungkinan perusahaan penerima akan menjadi competitor.

Keunggulan = Bagi pemberi akan memperoleh informasi tentang peluang bisnis tanpa biaya, Bagi penerima akan memperoleh pengalaman dan percepatan investasi, Bagi penerima akan dapat mentransfer keahlian.

Contoh Perusahaan = Dbesto dalam menjalankan Franchise nya melakukan kontrak manajemen dengan para Franchisee (Penerima Waralaba)

Selasa, 23 Oktober 2018

Review Jurnal

Judul
INTERNATIONAL TRADE AND FOREIGN DIRECT INVESTMENT IN INDONESIA
Jurnal
Jurnal Bisnis Internasional
Volume & Halman
Vol.8, No.1
Penulis
Suci Safitriani
Tahun
2014


Rumusan Masalah
1.      Bagaimana arah hubungan perdagangan internasional dan FDI
2.   Apakah hubungan kedua variabel tersebut bersifat negatif atau positif ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengkaji hubungan antara perdagangan internasional dan FDI di Indonesia periode 1996-2012.
Metode Penelitian
Metode Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis time series Vector Error Correction Mechanism (VECM) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu (time series) Triwulanan dari Triwulan I tahun 1996 sampai dengan Triwulan IV tahun 2012 (68 data observasi). Sebelum melakukan estimasi model VECM diperlukan beberapa pengujian awal yaitu :
1.     Uji Stasioneritas
Asumsi stasioner harus dipenuhi sebelum melakukan estimasi karena apabila data tidak stasioner maka akan menyebabkan timbulnya regresi lancung sehingga sebenarnya metode inferensia klasik tidak dapat diterapkan.
2.     Uji Lag Optimum
Uji ini digunakan untuk menentukan panjang lag optimal yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya.
3.     Uji Granger Causality
Uji ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan variabel yang akan diteliti. Hasil uji Granger Causality dapat menunjukkan apakah variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan satu arah (one way) atau dua arah (two way).
4.     Uji Kointegrasi
Uji ini dilakukan untuk mendeteksi stabilitas hubungan jangka panjang antara dua variabel atau lebih.
5.     Uji Impulse Response Forecast (IRF)
Uji ini merupakan analisis lanjutan yang dapat memperkaya hasil penelitian. Dalam penelitian ini, IRF digunakan untuk mengetahui respon variabel ekspor dan impor apabila terjadi guncangan atau perubahan pada variabel FDI dan sebaliknya.
6.     Uji Forecast Error Variance Decomposition
Uji ini juga merupakan analisis lanjutan dari VAR/VECM. Test ini digunakan untuk menyusun perkiraan error variance suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan antara variance sebelum dan sesudah shock, baik shock yang berasal dari diri sendiri maupun shock dari variabel lain.
Variabel dan Pengukuran
Penelitian ini menggunakan variabel perdagangan internasional sebagai nilai total ekspor dan nilai impor yang dikhususkan pada impor barang modal dan bahan baku/penolong, serta nilai FDI masing - masing, kemudian dibuat dalam bentuk nyata (riil) menggunakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dan deflator PDB.
Jenis Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu (time series) Triwulanan dari Triwulan I tahun 1996 sampai dengan Triwulan IV tahun 2012 (68 data observasi). Adapun variabel-variabel yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah nilai total ekspor barang (EX), nilai total impor barang modal dan bahan baku/penolong (IM) serta nilai netto FDI yang masing-masing dalam satuan USD juta Masing-masing variabel kemudian diriilkan dengan menggunakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) ekspor dan impor serta GDP deflator.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil uji Granger Causality, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan dua arah antara FDI dan impor.  Sedangkan untuk pasangan variabel ekspor dan FDI, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan satu arah, dimana FDI memengaruhi ekspor. Kenaikan yang terjadi pada FDI akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Hasil output pengolahan menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi antara variabel untuk masing-masing persamaan bivariate ekspor dan FDI serta impor dan FDI.
Berdasarkan hasil estimasi persamaan jangka panjang dapat diperoleh kesimpulan bahwa FDI dalam jangka panjang mampu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Selain itu diperoleh hasil bahwa dalam jangka panjang FDI juga berpengaruh positif terhadap impor namun pengaruhnya tidak begitu besar. Sedangkan berdasarkan estimasi persamaan jangka pendek, diperoleh hasil yang bertentangan dengan hasil persamaan jangka panjang. Dalam jangka pendek, terlihat bahwa FDI memberikan dampak yang negatif terhadap ekspor. Fenomena ini menunjukkan bahwa dalam jangka waktu yang relatif pendek, keberadaan FDI bisa berdampak negatif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Selain itu, hasil analisis yang diperoleh juga menunjukkan bahwa variabel perubahan nilai ekspor dipengaruhi oleh perilaku masa lalunya. Dalam jangka pendek, perubahan nilai ekspor pada lag pertama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan nilai ekspor pada saat ini.
Berdasarkan hasil estimasi persamaan jangka pendek untuk pasangan variabel impor dan FDI dapat disimpulkan bahwa masih tingginya impor bahan baku dan barang modal di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh masih besarnya ketergantungan proses produksi dalam negeri terhadap barang-barang impor, bukan semata - mata disebabkan oleh aliran FDI yang masuk ke Indonesia.
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
     Berdasakan hasil analisis yang peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan satu arah antara FDI dan ekspor di mana perubahan nilai FDI mempengaruhi perubahan nilai ekspor. Dalam jangka pendek, peningkatan nilai FDI menyebabkan penurunan nilai ekspor.
Sedangkan dalam jangka panjang. peningkatan nilai FDI akan menyebabkan terjadinya kenaikan nilai ekspor. Hal tersebut disebabkan oleh sifat FDI yang merupakan investasi yang berorientasi jangka panjang sehingga manfaatnya terhadap perekonomian termasuk kinerja ekspor dapat diperoleh dalam jangka yang lama. Sedangkan, dalam
jangka pendek, FDI akan cenderung menyebabkan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar sehingga cenderung melemahkan kinerja ekspor Indonesia. Selain itu, diperoleh hasil bahwa nilai impor dan FDI, memiliki hubungan dua arah. Dalam jangka pendek dan jangka panjang peningkatan nilai FDI cenderung berpengaruh positif terhadap peningkatan nilai impor namun pengaruhnya tidak begitu besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingginya impor barang modal bahan baku Indonesia lebih cenderung disebabkan oleh masih besarnya ketergantungan produksi nasional terhadap barang Impor.

Rekomendasi kebijakan yang dapat diajukan adalah:
1.   Pemerintah dan stake-holders harus terus memacu penanaman modal asing (FDI) di Indonesia namun tetap diimbangi oleh pengawasan. Hal konkret yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasaran penunjang seperti kondisi infrastruktur dan komunikasi. Selain itu, cara yang dapat ditempuh adalah dengan menyediakan birokrasi yang tidak begitu rumit dan memerlukan waktu yang lama dalam mengurus perizinan investasi.
2.  Mengingat terdapat dampak positif kenaikan FDI terhadap ekspor dalam jangka panjang, maka pihak terkait diharapkan mampu mengarahkan FDI tidak hanya pada sektor-sektor domestik yang justru dapat meningkatkan pola konsumtif masyarakat, tetapi juga pada sektor-sektor yang produknya berorientasi ekspor. Langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan seleksi terhadap investor yang memiliki komitmen dalam meningkatkan produksi nasional khususnya ekspor sehinggatercipta kerjasama yang saling menguntungkan untuk setiap pihak yang terkait.
3.  Adanya dampak negatif yang ditimbulkan kenaikan FDI terhadap ekspor dalam jangka pendek yang disebabkan oleh apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar mengharuskan pemerintah untuk berusaha untuk mendorong peningkatan volume ekspor untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai ekspor ditengah menguatnya nilai rupiah terhadap dolar. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia agar tetap mengalami surplus.
..



Sumber :


Kamis, 29 Maret 2018

27 PRODUK SARDEN KALENG YANG MENGANDUNG CACING


Judul : Pelanggaran etika bisnis dalam produk sarden kaleng yang mengandung cacing


Komentar : Masyarakat harus lebih teliti dalam memilih produk makanan kaleng, pastikan kemasan produk dalam keadaan utuh, baca info pada kemasan, lihat tanggal kadaluarsa dan yang terpenting memiliki izin dari BPOM. Lalu produsen juga harus melakukan quality control yang ketat terhadap prduk mereka yang akan dijual di pasaran, jangan sampai ada produk jelek yang lolos ke pasar. Serta BPOM bersama pemerintah harus lebih sering melakukan pemantauan dan pengujian terhadap peredaran produk makanan kaleng.




Jumat, 15 Juli 2016

PENGUNAAN INDEFINITE PRONOUN DAN REFLEXIVE PRONOUN

Pengertian Indefinite Pronoun

Indefinite pronoun adalah kata ganti untuk orang, benda, atau hal secara umum atau tidak spesifik. Pronoun ini ada yang berbentuk singular, plural, ataupun salah satu dari keduanya.
Beberapa indefinite pronoun memiliki bentuk yang serupa denganindefinite adjective, namun berbeda pada penerapan di kalimat.

Contoh Indefinite Pronoun

Contoh indefinite pronoun pada bentuk singular, plural, dan kedua-duanya sebagai berikut.
Indefinite Pronoun
Keterangan
Singular / uncountable noun
anything, everything, anybody / anyone, everybody / everyone, each, nobody, somebody / someone, something, nothing, either, neither, much, another, enough, little, less, one
Anybody /anyone, everybody / everyone, nobody, somebody / someone, one merupakan indefinite pronounyang mengacu pada countable noun (orang).
Another, each merupakan kata ganti yang mengacu pada countable noun (orang, benda).
Anything, everything, something, & nothing merupakan kata ganti yang mengacu pada countable noun (berupa benda atau hal).
Enough, much, little, less merupakan kata ganti yang mengacu pada uncountable noun.
Plural
all, both, several, many, few, fewer, ones
Plural untuk indefinite pronoun yang berupa countable noun.
Both
none, some, any, more, most
None sebagai singular ketika sebagai singkatan dari no one, sedangkan sebagai plural ketika sebagai not any.
Some, more, most, dan any sebagai singular ketika mengacu pada kata ganti berupa uncountable noun, sedangkan sebagai plural ketika countable noun.

Masalah Gender pada Indefinite Pronoun

Indefinite pronoun yang mengacu pada nounorang, yaitu:anybody/anyone, everybody/everyone, nobody, dansomebody/someone yang tidak merujuk kepada gender tertentu kadangkala diikuti oleh personal pronoun (subjective, objective, dan possessive) atau reflexive pronoun yang memuat unsurgender.
Untuk mengatasi masalah gender tersebut, indefinite pronoundapat menggunakan personal atau reflexive pronoun berupa: he or she, his or her, him or hers, atau himself or herself. Berikut contohnya.

Contoh Masalah Gender pada Indefinite Pronoun:

Someone lost his or her car parked in front of the cafe last night.
Namun, jika dilakukan berulang kali, akan tampak menjengkelkan. Solusinya dapat dengan menggunakan kata ganti “their“, “them“, atau “themselves” sebagai Gender Neuter Pronoun. Penggunaan tersebut cukup dapat dibenarkan untuk daily speech.

Contoh Gender Neuter Pronoun:

Someone lost their car parked in front of the cafe last night.

Contoh Kalimat Indefinite Pronoun

Indefinite Pronoun
Contoh Kalimat Indefinite Pronoun
all (semua, seluruh) (countable)
all (semua, seluruh) (uncountable)
All have heard the news.
(Semua telah mendengar berita itu.)
All is fine.
(Semua baik-baik saja.)
another (tambahan, yang lain)
This photo is amazing. Do you have another?
(Photo ini menakjubkan. Kamu punya yang lain?)
any (countable noun)
any (uncountable noun)
If only any are left.
(Kalau saja ada yang tersisa.)
Is any safe?
(Apakah ada yang aman?)
anybody / anyone (siapapun)
Is there anybody/anyone who agrees with feminism?
(Apakah ada seseorang disana yang setuju dengan feminisme?)



Contoh Kalimat Indefinite Pronoun (Part 2)

Contoh indefinite pronoun pada bentuk singularplural, maupun kedua-duanya sebagai berikut.

Indefinite Pronoun
Contoh Kalimat Indefinite Pronoun
anything
(apapun)
You can donate anything that you have.
(Kamu dapat mendonasikan apapun yang kamu punya.)
both
(keduanya)
Both are expensive.
(Kedua-duanya mahal)
each
(setiap)
The chocolate was given to each. (each=object dari preposition=to)
(Coklat tersebut diberikan kepada masing-masing.)
either
(satu dari dua)
I’m care with Ivan and Tia, but either deceived me.
(Aku peduli dengan Ivan dan Tia tapi satu dari keduanya menipuku.)
enough
(cukup)
Enough is better than too much.
(Cukup adalah lebih baik daripada terlalu banyak.)
everybody
/ everyone
(setiap orang)
Everybody/everyone likes him. [everybody=subject kalimat]
(Setiap orang menyukainya.)
everything
(segalanya)
The man always gives everything to his daughter.
[everything=direct object dari verb=gives]
(Pria tersebut selalu memberikan apapun kepada anak perempuannya.)
few
(sedikit)
Few exercise regularly.
(Sedikit yang berolahraga secara teratur)
fewer
(lebih sedikit)
Fewer come late today.
(Lebih sedikit yang datang terlambat hari ini.)
less
(lebih sedikit)
Less is preferable.
(Lebih sedikit adalah lebih baik.)
little (sedikit)
Little was got about the information.
(Sedikit yang didapat mengenai informasi tersebut.)
many
(banyak)
Many used a red t-shirt in order to support the national team.
(Banyak yang menggunakan kaos merah untuk mendukung tim nasional.)
more
(lebih)
(countable,
uncountable)
More are interested with online business.
(Lebih banyak yang tertarik dengan bisnis online.)
There is more for you.
(Disana ada lebih banyak untukmu.)
most
(kebanyakan)
(countable,
uncountable)
Most have been successful.
(Kebanyakan telah sukses.)
Most was blown by the wind.
(Kebanyakan tertiup oleh angin.)
much
(banyak)
Much was spent for this celebration.
(Banyak (yang) dihabiskan untuk perayaan ini.)
neither
(tidak satupun
dari dua)
Neither is bad.
(Tidak satupun dari keduanya buruk.)
nobody / none
(tak seorangpun)
Nobody/none didn’t come to the ceremony.
(Tak seorangpun tidak datang ke upacara tersebut.)
none
(not any)
She baked the delicious egg tart for her friends, but none said thanks.
(Dia memanggang egg tart lezat untuk teman-temannya namun tak satupun mengatakan terima kasih.)
nothing
(tak sesuatupun)
They found nothing.
(Mereka tak menemukan susuatupun.)
one
(seseorang)
May one lend me a pen?
(Seseorang mau meminjamkan saya pena?)
several
(beberapa)
Several complained to the bank.
(Beberapa mengeluh kepada bank tersebut.)
some
(countable,
uncountable)
Some have came.
(Beberapa telah datang)
He ate some.
(Dia makan beberapa.)
somebody
/ someone
(seseorang)
Somebody/someone has sent you the anonymous letter.
(Seseorang telah mengirimkanmu surat kaleng.)
something
(sesuatu)
They can’t do something during the storm.
(Mereka tidak dapat melakukan apapun selama badai.


Pengertian Reflexive Pronoun

Reflexive Pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan bahwa subject(berupa orang atau hewan) menerima aksi dari verb (reciprocal action) pada suatu kalimat. 
Pronoun ini terdiri dari: myself,yourself, herself, himself, itself, pada bentuk singular, dan yourselves,ourselves, dan themselves pada bentuk plural. Bentuknya yang identik dengan intensive pronoun.

Contoh Kalimat Reflexive Pronoun

Beberapa contoh kalimat reflexive pronoun untuk setiap bentuk singularmaupun plural sebagai berikut.
Number
Pronoun
Contoh Kalimat Reflexive Pronoun
Singular
myself
I‘m going to buy myself new jeans.
(Saya akan membeli jeans baru untuk saya sendiri.)
yourself
It’s essential to treat others like you treat yourself.
(Penting untuk mmemperlakukan orang lain seperti kamu memperlakukan diri sendiri.)
herself
She asked herself why she was easy to be panic.
(Dia bertanya pada dirinya sendiri mengapa dulu dia mudah panik.)
himself
Hendri didn’t blame himself for the accident.
(Hendri tidak menyalahkan dirinya sendiri terhadap kecelakaan tersebut.)
itself
The cat is licking itself.
(Kucing itu sedang menjilayi dirinya.)
Plural
yourselves
Why don’t you watch yourselves on TV?
(Mengapa kamu tidak menonton dirimu di TV?)
ourselves
We should give time for ourselves to take a rest.
(Kita seharusnya memberi waktu untuk diri kita sendiri untuk beristirahat.)
themselves
The students ate cookies that they cooked by themselves.
(Siswa-siswa tersebut makan kue yang mereka masak sendiri.)

Subject Kombinasi

Subjek proper noun (nama orang) kadang dipadukan dengan pronoun. Pada kondisi ini,reflexive pronoun yang digunakan disesuaikan dengan urutan orang (1st person, 2nd person, dan 3rd person).

Contoh Subject Kombinasi:

·         Dini and I tried to motivate ourselves. (I=1st person –> ourselves=1st person plural reflexive pronoun)
·         Luna, Gerry, and you have embarrassed yourselves. (you=2nd person –> yourselves=2nd person plural reflexive pronoun)
Pemilihan kata ganti ini berlaku sama ketika subjek pronoundipadukan dengan pronoun yang lain.

Contoh Perpaduan:

You and I often adore ourselves. (I=1st person –> ourselves=1st person plural reflexive pronoun)

One dan Oneself

One memiliki bentuk tersendiri untuk reflexive pronoun-nya, yaitu oneself. Namun bentuk tersebut biasanya digunakan pada formal writing dan speech. Selain itu dapat pula digantikan dengan himself or herself. Namun akan menjengkelkan jika bentuk tersebut harus diulang dalam suatu bacaan. Solusi lain adalah dengan merubah format menjadi plural (ones).

Contoh Penggunaan One dan Oneself:

·         Do not be One who enrichs oneself without caring others.
·         Do not be One who enrichs himself or herself without caring others.
·         Do not be Ones who enrich themselves without caring others. (versi plural)



Sumber :